Perjalanan Kompetisi DevPlus 2017

Perjalanan competitive programming saya dimulai pada saat memasuki semester ke-2 perkuliahan (Februari 2017). Pada saat itu akan diadakan sebuah coding challenge yang diselenggarakan oleh Abu Corp yaitu DevPlus 2017. Dengan modal pengetahuan Bahasa PHP yang sangat minim (hanya sampai looping, itu pun hanya bisa me-looping segitiga), saya dan 2 rekan se-tim saya yang berbeda angkatan dengan saya (Mas Jatmiko, Mbak Alvionitasari, Mas Eko, dan Mas Heri Kuswanto) mencoba peruntungan di kompetisi ini. Meskipun pada saat itu, saya sudah pernah ‘memegang’ yang namanya competitive programming. Tetap rasa deg-degan menghantui saya karena ini pertamakalinya saya mengikuti di perkuliahan. Babak penyisihan pun dimulai. Penyisihannya dilakukan secara online di tempat masing-masing. Pada saat itu kami menggunakan Slack sebagai platform untuk berkolaborasi. Mungkin kalau netizen +62 tahu, mereka bisa bully kami dengan sebutan ‘anak sultan’ karena untuk 1 space di Slack dan Web Hosting untuk kompetisi bisa memerlukan biaya sekitar Rp 350.000. Pada tahap sejauh ini, kami menyusun proposal hingga mencapai 10 besar nasional. Sangat mengejutkan mengingat kami juga sibuk dengan kegiatan kami masing-masing (seperti bekerja dll) di luar kegiatan kampus. Namun kami tidak menyerah begitu saja. Saya memutuskan untuk beralih ke Bahasa PHP karena saya sangat kesusahan untuk menyelesaikan problem mengenai string, terlalu banyak memory allocation size ketika menggunakan PHP (mungkin memang karena saya yang tidak ahli). Saya menghabiskan waktu pada jam kosong dan setelah pulang kuliah dengan latihan soal-soal programming dengan Bahasa PHP. Pada saat itu saya sungguh dilema karena selain untuk memperdalam PHP, saya juga punya kewajiban dalam mengerjakan tugas Mata kuliah lain. Bersyukur karena pada saat itu saya punya teman sekelompok yang pengertian Hahaha. — — Waktu yang dinanti akhirnya tiba. DevPlus 2017 Babak selanjutnya bersama teman satu prodi saya dengan nama Tawar.in . Saya punya harapan yang besar untuk masuk final (sama seperti harapan untuk hidup bersama doi. Hahaha). Namun kami tidak terlalu yakin karna kami berasal dari angkatan yang berbeda-beda (yang tentunya memiliki preferensi dan skill yang berbeda-beda).K ami tidak menyerah begitu saja. Kami terus berusaha untuk menyelesaikan proposal dan Programnya. Akhirnya kami bisa menyelesaikan kedua task tersebut tepat di hari terakhir kompetisi. Pada saat kompetisi mencapai hari akhir, kami tidak tahu apakah kami bisa masuk ke final atau tidak. Beberapa hari kemudian, pihak penyelenggara mengumumkan nama tim yang masuk ke final. Alhamdulillah, kami mendapat 1 kursi untuk menuju final. Pada saat itu kami masuk 10 Besar Nasional!. Sungguh tidak disangka. Ini adalah final pertama saya. Sungguh bahagia rasanya (mungkin sama seperti cinta pertama ya(?) hahaha peace). Kami menghadiri acara final dengan biaya perjalanan dibayar penuh oleh pihak penyelenggara (dari Jakarta-Malang dengan Pesawat Sriwijaya Air) langsung di Hotel Lokasi Kompetisinya (saya lupa nama hotelnya) di Kemang, Jakarta Selatan. Saya melihat wajah-wajah para coder yang seperti nya sangat beringas ingin melahap tahap Pitching Final nanti. First impression sudah down duluan. Ada satu kejadian yang tidak bisa saya lupakan. Tanpa disangka-sangka, Pak Rakhmad Maulidi Hadir pada malam acara puncak. Hahaha. Pada malam harinya, Kami diajak penyelenggara jalan-jalan ke Pondok Indah Mall 2 untuk nonton film horor Hingga Larut. Keesokan harinya, saat pitching kami cukup kesulitan menjelaskan goal utama dari program yang kami buat karena semua (3 orang) juri adalah orang profesional dari Startup besar Indonesia (termasuk Bukalapak) yang memiliki pertanyaan yang sungguh tidak kami duga sebelumnya. Kompetisi berakhir dengan kami tidak menyabet gelar juara. Sangat disayangkan, akan tetapi tetap menjadi pelecut bagi kami untuk berusaha lebih baik kedepannya. Demikian curhatan saya mengenai perjalanan kompetisi saya. Semoga bermanfaat bagi kita semua.

Comments